Sabtu, 26 Mei 2012

lanjutan cerpen yang belum selesai kemarin part III


Sambil berjalan pulang
“ ya sudahlah, lupakan, dah terjadi kok, “ ucapku dalam hati
Tapi nggak rugi juga sih temenan sama Dito, orangnya seru juga !” walaupun followersnya gak banyak
            Iseng ah main ke kolam renang! Hari ini kan Dito juga les renang ! J
I like to move it move it  i like to move it move it i like to move it move it i like to move it ! sambil menuju loket masuk kolam renang Karin mendengarkan lagu. Setelah dia masuk ternyata ada lima kolam renang yang berbeda beda. Ada yang lima meter, dua meter, satu meter, ½ meter dan kolam renang khusus untuk lomba.
            Aku segera mencari keberadaan Dito. Dan aku mencari di seluruh komplek kolam renang termasuk kamar mandi, walaupun aku tidak memasukinya. Dan ternyata – aku sangat tidak percaya – aku melihat kak Dita sedang berlatih renang bersama gurunya. – sebenernya gak terkejut terkejut amat sih masa kakak kelas gak boleh ikut les renang sih –
            Aku duduk di belakang pohon dan mengamati kak Dita memasuki memasuki kamar mandi. Sambil menunggu kak Dita selesai mandi, aku mencari Dito, tapi tidak menemukannya juga.
“ kemana sih tu anak jam segini belum dateng, btw sekarang jam berapa ya ?” Karin lalu menengok jam tangannya dan  ternyata masih pukul 15.00.
“ kenapa aku datang se siang ini ? tapi gak papa yang penting dapet info baru haha ! “
            Aku kembali ke tempat tadi dan akhirnya kak Dita pergi meninggalkan kamar mandi sampai akhirnya kak Dita meninggalkan kolam renang.
“sial ! “ sambil menendang batu kecil – kalok batunya besar, nanti takutnya kakiku sakit – dan ternyata batu kecil yang malang itu mengenai kepala penjaga kolam renang.
“ asem tenan ki ! sopo sing nendang kerikil ki to ? loro ngerti ra ! “ kata penjaga kolam renang gundul yang kelihatannya sangat marah. Aku cepat cepat sembunyi ke tempat dimana aku mengamati kak Dita tadi.
“ salahnya punya kepala kok gundul, tumbuhin rambut dikit ngapa ?” kataku dengan sedikit tawa.
“ akhirnya Dito dateng juga ! J
Aku langsung menemuinya. Jelas sekali Dito langsung bingung. Pasti dia bertanya tanya kenapa aku disini. Dan dugaanku benar, Dito menanyakan itu padaku
“ kenapa kamu disini ?” pertanyaan yang sudah kuduga
“ terserah aku dong, kaki kai siapa ?” jawabku kesal
“ngapa sih kok jawabnya sinis banget ?”
“ aku tu dari tadi dah disini, muter muter cari kamu !”
“ sapa suruh kamu kesini plus nyari aku ?” dengan lidah yang keluar dari mulutnya
Tapi bener juga ya ? ngapain aku repot repot kesini plus nyariin dia.
“ iseng aja ! gak boleh ya ? eh aku dapet info tentang kak Dita lho !” kataku
“ emang penting ya ?”

Jumat, 18 Mei 2012

lanjutan cerpen yang belum selesai kemarin part II


yee ! saya sudah dapat inspirasi ! silahkan baca !

“kamu suka nggak sama kak Dita ? kalo nggak suka ya udah terus terang aja !” kataku memberi solusi
“aku sih nggak suka sama kak Dita, tapi kamu tau kan resiko nolak kakak kelas !” kata Dito membantah
“iya sih aku tau, apalagi kan kak Dita juga punya temen banyak, “ kataku dengan nada yang agak rendah
“trus gimana dong ?”  tanya Dito
“emang kak Dita nembaknya pake apa ?” kataku penasaran
“pake surat..” kata Dito
“ mendingan kamu diemin aja suratnya !” kataku dengan girang
“ saran yang lumayan bagus !” kata Dito dengan sedikit senyum
        Hampir sebulan kulihat Dito lama lama sudah melupakannya. Dan ternyata Dito juga mengikuti eskul renang di luar sekolahnya. Aku baru tau hal itu karena diberitahu temanku yang juga mengikuti les renang.
        Berarti di tempat renang Dito itu famous juga ya ? tanyaku dalam hati. Buktinya temenku yang beda klub aja tau siapa itu Dito. Walaupun menurut pendapatku Dito itu renangnya tidak secepat teman yang kulihat sangat akrab dengannya.
        Di sekolah aku bertanya kepada Dito tentang eskulnya itu.
“eh, cowok yang pas lomba kemarin deket kamu terus tu namanya siapa sih ?” tanyaku
“ mau tau aja. Dia sahabatku di kolam renang “ sahutnya datar
“huh dasar ! dah sahabatan dari kapan ?” tanyaku agak sebal
“dari kelas lima sd “ jawabnya
“wuih lama banget ya ! “ kataku dengan wajah ceria
Tapi kulihat wajah Dito tidak seperti biasanya.
“ hei kamu kenapa ?“ tanyaku penasaran
“ si Doni itu sahabatku dari kelas lima sd, tapi hampir enam bulan ini kita gak berinteraksi sama sekali. Aku juga gak pernah main kerumahnya karena aku gak tau dimana rumahnya “ katanya dengan muka yang masam
“ halah itu biasa !” kataku menenangkan
“ tapi akun twitternya juga gak pernah diurus !”
“mungkin si Doni itu followersnya sedikit jadi ogah ogahan ngurus twitter! Emangnya kamu followersnya aja 1000 lebih !” kataku
“ heh jangan sok tau ! yang 1000 itu bukan followersku tapi following ! baca yang bener dong ! haha !” katanya dengan tertawa
Jadi selama ini aku salah ngira kalo followersnya 1000 :’( . mataku udah kelainan apa ya ? masak liat following sama followers aja nggak bisa. 

masih ada lanjutannya tenang aja, saya akan melanjutkan ceritanya lagi :)

Kamis, 17 Mei 2012

lanjutan cerpen yang belum selesai kemarin

saya kasih lanjutan yang kemarin yaaaa !!!! *muka girang*




Dan saat bel pulang berbunyi, aku segera membereskan semua perlengkapanku. Dan segera pulang. Seperti biasanya aku pulang menggunakan angkutan umum yang ada di kotaku. Tapi pada hari itu Dito juga naik angkutan umum dengan jalur dan tujuan sama denganku. Dan saat aku bertanya, katanya rumahnya dekat dengan terminal itu.
        Hampir setiap hari aku pulang bersama dengan satu bis yang sama dengan Dito. Tapi hampir setiap hari juga tidak ada percakapan antara aku dengan Dito. Bahkan di dalam bus orang mungkin tidak percaya bahwa aku satu sekolah bahkan sekelas dengan Dito. Tapi aku dan Dito mengenakan dasi yang sama bertuliskan nama sekolah kami.
        Semakin lama bersama Dito, aku semakin senang mencari info tentangnya di dunia maya. Tapi bukan berarti aku suka dengan Dito, aku hanya ingin menjadi sahabatnya.
        Dan hari berganti hari minggu berganti minggu, keinginan kecilku akhirnya terwujud. Menjadi sahabat Dito. Ternyata rasanya biasa saja tidak mengubah hidupku sama sekali. Walaupun sudah bersahabat, dia masih seperti yang dulu. Karena kami hanya membicarakan hal yang penting.
        Tapi akhir akhir ini aku mengamati ada kakak kelas yang memperhatikan Dito. Dan Dito juga merasa tidak nyaman. Sebagai sahabatnya aku mulai menyelidiki kenapa kakak kelas itu memperhatikan Dito. Dan setelah bertanya kepada teman dekatnya, temannya berkata “ si Dita itu suka sama sahabat kamu, si Dito itu lho, Dita tu ngira kamu pacaran sama Dito !” kata teman wanita yang ternyata bernama Dita itu.
“ enggak kok kak ! aku sama Dito itu Cuma sahabatan, “ kataku terburu buru
“ oo.. ya udah kalo gitu !” sahut anak perempuan itu
“makasih ya kak !” balasku ramah
Tetapi wanita itu sudah berjalan masuk menuju kelasnya, dan kulihat wanita bernama Dita itu duduk bersebelahan dengan wanita tadi. Dan wanita tadi terlihat sedang membicarakanku.
        Sebagai sahabat tentunya harus saling berbagi dalam susah maupun senang. Dan itu sama dengan yang dilakukan Dito. Dito memberitahuku jika wantita bernama Dita itu telah mengungkapkan perasaannya kepada Dito. Dan Dito bingung harus melakukan apa.

eittss... masih ada lanjutannya lho,, tunggu saya menemukan inspirasi ya !! :)

Rabu, 16 Mei 2012

belum ada judulnya


Sore itu di saat karin sedang mengotak atik laptopnya tiba tiba hujan disertai petir dan angin kencang menyerang kotanya, Yogyakarta. Dan koneksi internet pun langsung terputus. Seperti sore sore sebelumnya saat hal yang sama terjadi karin hanya bisa memasang muka masam dan berkata “ dasar ! internet kurang ajar ! dah bayar mahal mahal, tetep aja setiap ujan mati lagi !”. Dan disaat seperti itu adiknya juga teriak teriak karena gerutu Karin tadi.
            Jam menunjukkan pukul 05.45 WIB, tapi Karin belum beranjak juga dari tempat tidurnya. Terpaksa ibupun turun tangan membangunkan Karin yang susahnya setengah mati dibangunkan. Dengan terhuyung huyung akhirnya Karin berhasil masuk ke kamar mandi. Setelah selesai bersiap siap, akhirnya Karin pun meninggalkan rumahnya bersama Ayah dan adiknya. Memang sih jarak rumah Karin tidak terlalu jauh dengan sekolah tapi hampir setiap hari jalan selalu penuh dengan orang orang yang ingin bekerja maupun sekolah. Saat Karin menengok jam tangannya, jarum jam menunjukkan pukul 06.55. Karin langsung menyuruh ayahnya untuk mempercepat mobilnya. Tapi tetap tidak bisa karena jalanan sedang macet.
            Sesampainya di sekolah, Karin masuk ke kelas dengan ekspresi wajah yang tidak enak dipandang mata. Dan itu memang gayanya. Setiap orang pasti mempunyai gaya masing masing kan ?. Dan itu salah satu hal yang membuat Karin tidak mempunyai banyak teman. Pak gurupun menyuruh Karin duduk. Dan dengan muka masam Karin segera mengeluarkan buku pelajarannya yang ternyata terselip tulisan “kerjakan latihan 11 diketik dan paling lambat dikumpulkan tanggal 21 Mei 2008 !” Karin buru buru melihat tanggalan dan berharap sekarang bukan tanggal 21 Mei, tapi doa Karin tidak berhasil dan tepat pada saat itu pak gurupun mengelilingi kelas untuk mengambil hasil pr itu. Dan untuk yang kedua kalinya Karin tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya.
            Ada anak laki laki juga dari meja bagian depan nyang tidak mengerjakan pekerjaan itu. Anak itu bernama dito. Dito adalah anak yang sangat famous bahkan followers twitternya mencapai 1000 tanpa menggunakan “get more followers”. Waw !. sedangkan aku, anak yang suka terlambat dan masuk kelas dengan muka masam. Siapa yang akan follow aku ? mungkin Cuma teman teman dekatku yang kupaksa untuk memfollowku. Jumlahnya pun kurang dari seratus. Tapi itu sekarang bukan masalah penting, yang terpenting adalah bagaimana aku menerima hukuman ini.
            Dan hukuman tidak seburuk yang kupikirkan, hanya mengerjakan tugas yang sama diluar kelas bersama Dito. Tapi setelah kuamati dito orangnya tidak asik, agak pendiam, dan tidak mengajakku ngobrol sama sekali. Dia hanya berbicara saat aku bertanya dan dia juga tidak menjawab semua pertanyaanku. Dia hanya menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan hukuman itu. Aku sangat bingung bagaimana seorang Dito bisa famous ? padahal orangnya sangat pendiam dan mungkin tidak memiliki prestasi apapun. Bahkan disekolah saat penilaian lari, dia tidak lebih cepat dari aku. 

cerpennya diterusin besok lagi ya !... 
yang mau tau kelanjutan ceritanya tetap buka blog ini ya :)

Rabu, 09 Mei 2012

mau nge post apa ya ? dah buat cerpen tapi bingung endingnya kayak gimana, semaleman diomeli terus lagi sama ortu, ngerjain pr gak bisa bisa, komplit masalahku. baground blog aneh banget -_-