Sore itu di
saat karin sedang mengotak atik laptopnya tiba tiba hujan disertai petir dan
angin kencang menyerang kotanya, Yogyakarta. Dan koneksi internet pun langsung
terputus. Seperti sore sore sebelumnya saat hal yang sama terjadi karin hanya
bisa memasang muka masam dan berkata “ dasar ! internet kurang ajar ! dah bayar
mahal mahal, tetep aja setiap ujan mati lagi !”. Dan disaat seperti itu adiknya
juga teriak teriak karena gerutu Karin tadi. 
            Jam menunjukkan pukul 05.45 WIB,
tapi Karin belum beranjak juga dari tempat tidurnya. Terpaksa ibupun turun
tangan membangunkan Karin yang susahnya setengah mati dibangunkan. Dengan
terhuyung huyung akhirnya Karin berhasil masuk ke kamar mandi. Setelah selesai
bersiap siap, akhirnya Karin pun meninggalkan rumahnya bersama Ayah dan
adiknya. Memang sih jarak rumah Karin tidak terlalu jauh dengan sekolah tapi
hampir setiap hari jalan selalu penuh dengan orang orang yang ingin bekerja
maupun sekolah. Saat Karin menengok jam tangannya, jarum jam menunjukkan pukul 06.55.
Karin langsung menyuruh ayahnya untuk mempercepat mobilnya. Tapi tetap tidak
bisa karena jalanan sedang macet. 
            Sesampainya di sekolah, Karin masuk
ke kelas dengan ekspresi wajah yang tidak enak dipandang mata. Dan itu memang
gayanya. Setiap orang pasti mempunyai gaya masing masing kan ?. Dan itu salah
satu hal yang membuat Karin tidak mempunyai banyak teman. Pak gurupun menyuruh
Karin duduk. Dan dengan muka masam Karin segera mengeluarkan buku pelajarannya
yang ternyata terselip tulisan “kerjakan latihan 11 diketik dan paling lambat
dikumpulkan tanggal 21 Mei 2008 !” Karin buru buru melihat tanggalan dan
berharap sekarang bukan tanggal 21 Mei, tapi doa Karin tidak berhasil dan tepat
pada saat itu pak gurupun mengelilingi kelas untuk mengambil hasil pr itu. Dan
untuk yang kedua kalinya Karin tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya. 
            Ada anak laki laki juga dari meja
bagian depan nyang tidak mengerjakan pekerjaan itu. Anak itu bernama dito. Dito
adalah anak yang sangat famous bahkan followers twitternya mencapai 1000 tanpa
menggunakan “get more followers”. Waw !. sedangkan aku, anak yang suka
terlambat dan masuk kelas dengan muka masam. Siapa yang akan follow aku ?
mungkin Cuma teman teman dekatku yang kupaksa untuk memfollowku. Jumlahnya pun
kurang dari seratus. Tapi itu sekarang bukan masalah penting, yang terpenting
adalah bagaimana aku menerima hukuman ini. 
            Dan hukuman tidak seburuk yang
kupikirkan, hanya mengerjakan tugas yang sama diluar kelas bersama Dito. Tapi
setelah kuamati dito orangnya tidak asik, agak pendiam, dan tidak mengajakku
ngobrol sama sekali. Dia hanya berbicara saat aku bertanya dan dia juga tidak
menjawab semua pertanyaanku. Dia hanya menjawab pertanyaan yang berhubungan
dengan hukuman itu. Aku sangat bingung bagaimana seorang Dito bisa famous ?
padahal orangnya sangat pendiam dan mungkin tidak memiliki prestasi apapun.
Bahkan disekolah saat penilaian lari, dia tidak lebih cepat dari aku. 
cerpennya diterusin besok lagi ya !... 
yang mau tau kelanjutan ceritanya tetap buka blog ini ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar