saya kasih lanjutan yang kemarin yaaaa !!!! *muka girang*
Dan
saat bel pulang berbunyi, aku segera membereskan semua perlengkapanku. Dan
segera pulang. Seperti biasanya aku pulang menggunakan angkutan umum yang ada
di kotaku. Tapi pada hari itu Dito juga naik angkutan umum dengan jalur dan
tujuan sama denganku. Dan saat aku bertanya, katanya rumahnya dekat dengan
terminal itu.
Hampir setiap hari aku pulang bersama
dengan satu bis yang sama dengan Dito. Tapi hampir setiap hari juga tidak ada
percakapan antara aku dengan Dito. Bahkan di dalam bus orang mungkin tidak
percaya bahwa aku satu sekolah bahkan sekelas dengan Dito. Tapi aku dan Dito
mengenakan dasi yang sama bertuliskan nama sekolah kami.
Semakin lama bersama Dito, aku semakin
senang mencari info tentangnya di dunia maya. Tapi bukan berarti aku suka
dengan Dito, aku hanya ingin menjadi sahabatnya.
Dan hari berganti hari minggu berganti
minggu, keinginan kecilku akhirnya terwujud. Menjadi sahabat Dito. Ternyata
rasanya biasa saja tidak mengubah hidupku sama sekali. Walaupun sudah
bersahabat, dia masih seperti yang dulu. Karena kami hanya membicarakan hal
yang penting.
Tapi akhir akhir ini aku mengamati ada
kakak kelas yang memperhatikan Dito. Dan Dito juga merasa tidak nyaman. Sebagai
sahabatnya aku mulai menyelidiki kenapa kakak kelas itu memperhatikan Dito. Dan
setelah bertanya kepada teman dekatnya, temannya berkata “ si Dita itu suka
sama sahabat kamu, si Dito itu lho, Dita tu ngira kamu pacaran sama Dito !”
kata teman wanita yang ternyata bernama Dita itu.
“
enggak kok kak ! aku sama Dito itu Cuma sahabatan, “ kataku terburu buru
“
oo.. ya udah kalo gitu !” sahut anak perempuan itu
“makasih
ya kak !” balasku ramah
Tetapi
wanita itu sudah berjalan masuk menuju kelasnya, dan kulihat wanita bernama
Dita itu duduk bersebelahan dengan wanita tadi. Dan wanita tadi terlihat sedang
membicarakanku.
Sebagai sahabat tentunya harus saling
berbagi dalam susah maupun senang. Dan itu sama dengan yang dilakukan Dito.
Dito memberitahuku jika wantita bernama Dita itu telah mengungkapkan
perasaannya kepada Dito. Dan Dito bingung harus melakukan apa.
eittss... masih ada lanjutannya lho,, tunggu saya menemukan inspirasi ya !! :)
Bagus :) -____-
BalasHapusmakasih :)
BalasHapus