semoga nilai test direktoratku bagus, tapi aku nggak yakin e dapet nilai bagus, soalnya gak konsentrasi di kelas. gara gara ada dompay 1, cuma dompay 1 aja efeknya besar, apalagi tambah dompay dua dah gak karuan deh kelasnya. soalnya dompay satu itu, sukanya ikut campur urusan orang. sok bijak lagi ! untung besok pas ke Bali aku gak satu bis sama dompay 1 atau 2 *girang !* tapi sebenernya gak seru juga sih kalo gak ada dompay . soalnya yang cowok jadi gak bisa ngerjain ngerjain dompay lagi. cowok juga gak bersatu, karan beda bis. ya sudah ke Bali nggak usah dipikir yang penting nilai ulangan baguss :)
Rabu, 30 Mei 2012
Sabtu, 26 Mei 2012
lanjutan cerpen yang belum selesai kemarin part III
Sambil
berjalan pulang
“
ya sudahlah, lupakan, dah terjadi kok, “ ucapku dalam hati
Tapi
nggak rugi juga sih temenan sama Dito, orangnya seru juga !” walaupun
followersnya gak banyak
Iseng ah main ke kolam renang! Hari
ini kan Dito juga les renang ! J
I
like to move it move it i like to move
it move it i like to move it move it i like to move it ! sambil menuju loket
masuk kolam renang Karin mendengarkan lagu. Setelah dia masuk ternyata ada lima
kolam renang yang berbeda beda. Ada yang lima meter, dua meter, satu meter, ½
meter dan kolam renang khusus untuk lomba.
Aku segera mencari keberadaan Dito.
Dan aku mencari di seluruh komplek kolam renang termasuk kamar mandi, walaupun
aku tidak memasukinya. Dan ternyata – aku sangat tidak percaya – aku melihat
kak Dita sedang berlatih renang bersama gurunya. – sebenernya gak terkejut
terkejut amat sih masa kakak kelas gak boleh ikut les renang sih –
Aku duduk di belakang pohon dan
mengamati kak Dita memasuki memasuki kamar mandi. Sambil menunggu kak Dita
selesai mandi, aku mencari Dito, tapi tidak menemukannya juga.
“
kemana sih tu anak jam segini belum dateng, btw sekarang jam berapa ya ?” Karin
lalu menengok jam tangannya dan ternyata
masih pukul 15.00.
“
kenapa aku datang se siang ini ? tapi gak papa yang penting dapet info baru
haha ! “
Aku kembali ke tempat tadi dan
akhirnya kak Dita pergi meninggalkan kamar mandi sampai akhirnya kak Dita
meninggalkan kolam renang.
“sial
! “ sambil menendang batu kecil – kalok batunya besar, nanti takutnya kakiku
sakit – dan ternyata batu kecil yang malang itu mengenai kepala penjaga kolam
renang.
“
asem tenan ki ! sopo sing nendang kerikil ki to ? loro ngerti ra ! “ kata
penjaga kolam renang gundul yang kelihatannya sangat marah. Aku cepat cepat
sembunyi ke tempat dimana aku mengamati kak Dita tadi.
“
salahnya punya kepala kok gundul, tumbuhin rambut dikit ngapa ?” kataku dengan
sedikit tawa.
“
akhirnya Dito dateng juga ! J
“
Aku
langsung menemuinya. Jelas sekali Dito langsung bingung. Pasti dia bertanya
tanya kenapa aku disini. Dan dugaanku benar, Dito menanyakan itu padaku
“
kenapa kamu disini ?” pertanyaan yang sudah kuduga
“
terserah aku dong, kaki kai siapa ?” jawabku kesal
“ngapa
sih kok jawabnya sinis banget ?”
“
aku tu dari tadi dah disini, muter muter cari kamu !”
“
sapa suruh kamu kesini plus nyari aku ?” dengan lidah yang keluar dari mulutnya
Tapi
bener juga ya ? ngapain aku repot repot kesini plus nyariin dia.
“
iseng aja ! gak boleh ya ? eh aku dapet info tentang kak Dita lho !” kataku
“
emang penting ya ?”
Minggu, 20 Mei 2012
Jumat, 18 Mei 2012
lanjutan cerpen yang belum selesai kemarin part II
yee ! saya sudah dapat inspirasi ! silahkan baca !
“kamu
suka nggak sama kak Dita ? kalo nggak suka ya udah terus terang aja !” kataku
memberi solusi
“aku
sih nggak suka sama kak Dita, tapi kamu tau kan resiko nolak kakak kelas !”
kata Dito membantah
“iya
sih aku tau, apalagi kan kak Dita juga punya temen banyak, “ kataku dengan nada
yang agak rendah
“trus
gimana dong ?” tanya Dito
“emang
kak Dita nembaknya pake apa ?” kataku penasaran
“pake
surat..” kata Dito
“
mendingan kamu diemin aja suratnya !” kataku dengan girang
“
saran yang lumayan bagus !” kata Dito dengan sedikit senyum
Hampir sebulan kulihat Dito lama lama sudah
melupakannya. Dan ternyata Dito juga mengikuti eskul renang di luar sekolahnya.
Aku baru tau hal itu karena diberitahu temanku yang juga mengikuti les renang.
Berarti di tempat renang Dito itu famous
juga ya ? tanyaku dalam hati. Buktinya temenku yang beda klub aja tau siapa itu
Dito. Walaupun menurut pendapatku Dito itu renangnya tidak secepat teman yang
kulihat sangat akrab dengannya.
Di sekolah aku bertanya kepada Dito
tentang eskulnya itu.
“eh,
cowok yang pas lomba kemarin deket kamu terus tu namanya siapa sih ?” tanyaku
“
mau tau aja. Dia sahabatku di kolam renang “ sahutnya datar
“huh
dasar ! dah sahabatan dari kapan ?” tanyaku agak sebal
“dari
kelas lima sd “ jawabnya
“wuih
lama banget ya ! “ kataku dengan wajah ceria
Tapi
kulihat wajah Dito tidak seperti biasanya.
“
hei kamu kenapa ?“ tanyaku penasaran
“
si Doni itu sahabatku dari kelas lima sd, tapi hampir enam bulan ini kita gak
berinteraksi sama sekali. Aku juga gak pernah main kerumahnya karena aku gak
tau dimana rumahnya “ katanya dengan muka yang masam
“
halah itu biasa !” kataku menenangkan
“
tapi akun twitternya juga gak pernah diurus !”
“mungkin
si Doni itu followersnya sedikit jadi ogah ogahan ngurus twitter! Emangnya kamu
followersnya aja 1000 lebih !” kataku
“
heh jangan sok tau ! yang 1000 itu bukan followersku tapi following ! baca yang
bener dong ! haha !” katanya dengan tertawa
Jadi
selama ini aku salah ngira kalo followersnya 1000 :’( . mataku udah kelainan
apa ya ? masak liat following sama followers aja nggak bisa.
masih ada lanjutannya tenang aja, saya akan melanjutkan ceritanya lagi :)
Kamis, 17 Mei 2012
lanjutan cerpen yang belum selesai kemarin
saya kasih lanjutan yang kemarin yaaaa !!!! *muka girang*
Dan
saat bel pulang berbunyi, aku segera membereskan semua perlengkapanku. Dan
segera pulang. Seperti biasanya aku pulang menggunakan angkutan umum yang ada
di kotaku. Tapi pada hari itu Dito juga naik angkutan umum dengan jalur dan
tujuan sama denganku. Dan saat aku bertanya, katanya rumahnya dekat dengan
terminal itu.
Hampir setiap hari aku pulang bersama
dengan satu bis yang sama dengan Dito. Tapi hampir setiap hari juga tidak ada
percakapan antara aku dengan Dito. Bahkan di dalam bus orang mungkin tidak
percaya bahwa aku satu sekolah bahkan sekelas dengan Dito. Tapi aku dan Dito
mengenakan dasi yang sama bertuliskan nama sekolah kami.
Semakin lama bersama Dito, aku semakin
senang mencari info tentangnya di dunia maya. Tapi bukan berarti aku suka
dengan Dito, aku hanya ingin menjadi sahabatnya.
Dan hari berganti hari minggu berganti
minggu, keinginan kecilku akhirnya terwujud. Menjadi sahabat Dito. Ternyata
rasanya biasa saja tidak mengubah hidupku sama sekali. Walaupun sudah
bersahabat, dia masih seperti yang dulu. Karena kami hanya membicarakan hal
yang penting.
Tapi akhir akhir ini aku mengamati ada
kakak kelas yang memperhatikan Dito. Dan Dito juga merasa tidak nyaman. Sebagai
sahabatnya aku mulai menyelidiki kenapa kakak kelas itu memperhatikan Dito. Dan
setelah bertanya kepada teman dekatnya, temannya berkata “ si Dita itu suka
sama sahabat kamu, si Dito itu lho, Dita tu ngira kamu pacaran sama Dito !”
kata teman wanita yang ternyata bernama Dita itu.
“
enggak kok kak ! aku sama Dito itu Cuma sahabatan, “ kataku terburu buru
“
oo.. ya udah kalo gitu !” sahut anak perempuan itu
“makasih
ya kak !” balasku ramah
Tetapi
wanita itu sudah berjalan masuk menuju kelasnya, dan kulihat wanita bernama
Dita itu duduk bersebelahan dengan wanita tadi. Dan wanita tadi terlihat sedang
membicarakanku.
Sebagai sahabat tentunya harus saling
berbagi dalam susah maupun senang. Dan itu sama dengan yang dilakukan Dito.
Dito memberitahuku jika wantita bernama Dita itu telah mengungkapkan
perasaannya kepada Dito. Dan Dito bingung harus melakukan apa.
eittss... masih ada lanjutannya lho,, tunggu saya menemukan inspirasi ya !! :)
Rabu, 16 Mei 2012
belum ada judulnya
Sore itu di
saat karin sedang mengotak atik laptopnya tiba tiba hujan disertai petir dan
angin kencang menyerang kotanya, Yogyakarta. Dan koneksi internet pun langsung
terputus. Seperti sore sore sebelumnya saat hal yang sama terjadi karin hanya
bisa memasang muka masam dan berkata “ dasar ! internet kurang ajar ! dah bayar
mahal mahal, tetep aja setiap ujan mati lagi !”. Dan disaat seperti itu adiknya
juga teriak teriak karena gerutu Karin tadi.
Jam menunjukkan pukul 05.45 WIB,
tapi Karin belum beranjak juga dari tempat tidurnya. Terpaksa ibupun turun
tangan membangunkan Karin yang susahnya setengah mati dibangunkan. Dengan
terhuyung huyung akhirnya Karin berhasil masuk ke kamar mandi. Setelah selesai
bersiap siap, akhirnya Karin pun meninggalkan rumahnya bersama Ayah dan
adiknya. Memang sih jarak rumah Karin tidak terlalu jauh dengan sekolah tapi
hampir setiap hari jalan selalu penuh dengan orang orang yang ingin bekerja
maupun sekolah. Saat Karin menengok jam tangannya, jarum jam menunjukkan pukul 06.55.
Karin langsung menyuruh ayahnya untuk mempercepat mobilnya. Tapi tetap tidak
bisa karena jalanan sedang macet.
Sesampainya di sekolah, Karin masuk
ke kelas dengan ekspresi wajah yang tidak enak dipandang mata. Dan itu memang
gayanya. Setiap orang pasti mempunyai gaya masing masing kan ?. Dan itu salah
satu hal yang membuat Karin tidak mempunyai banyak teman. Pak gurupun menyuruh
Karin duduk. Dan dengan muka masam Karin segera mengeluarkan buku pelajarannya
yang ternyata terselip tulisan “kerjakan latihan 11 diketik dan paling lambat
dikumpulkan tanggal 21 Mei 2008 !” Karin buru buru melihat tanggalan dan
berharap sekarang bukan tanggal 21 Mei, tapi doa Karin tidak berhasil dan tepat
pada saat itu pak gurupun mengelilingi kelas untuk mengambil hasil pr itu. Dan
untuk yang kedua kalinya Karin tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Ada anak laki laki juga dari meja
bagian depan nyang tidak mengerjakan pekerjaan itu. Anak itu bernama dito. Dito
adalah anak yang sangat famous bahkan followers twitternya mencapai 1000 tanpa
menggunakan “get more followers”. Waw !. sedangkan aku, anak yang suka
terlambat dan masuk kelas dengan muka masam. Siapa yang akan follow aku ?
mungkin Cuma teman teman dekatku yang kupaksa untuk memfollowku. Jumlahnya pun
kurang dari seratus. Tapi itu sekarang bukan masalah penting, yang terpenting
adalah bagaimana aku menerima hukuman ini.
Dan hukuman tidak seburuk yang
kupikirkan, hanya mengerjakan tugas yang sama diluar kelas bersama Dito. Tapi
setelah kuamati dito orangnya tidak asik, agak pendiam, dan tidak mengajakku
ngobrol sama sekali. Dia hanya berbicara saat aku bertanya dan dia juga tidak
menjawab semua pertanyaanku. Dia hanya menjawab pertanyaan yang berhubungan
dengan hukuman itu. Aku sangat bingung bagaimana seorang Dito bisa famous ?
padahal orangnya sangat pendiam dan mungkin tidak memiliki prestasi apapun.
Bahkan disekolah saat penilaian lari, dia tidak lebih cepat dari aku.
cerpennya diterusin besok lagi ya !...
yang mau tau kelanjutan ceritanya tetap buka blog ini ya :)
Langganan:
Komentar (Atom)




